Senin, 08 Juni 2020

SUPERIORIORITAS DISIPLIN ILMU? NOTHING


Apakah ada disiplin ilmu yang terbaik? Perdebatan disiplin ilmu A lebih baik daripada disiplin ilmu B seharusnya sudah menjadi pertentangan usang. Ilmu dan disiplin ilmu masing masing punya fungsi sesuai bidangnya. Tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk, yang benar adalah disiplin ilmu yang lebih sesuai dan yang kurang sesuai.

Menyelesaikan kontestasi kekuasaan, tentu lebih sesuai dikerjakan oleh ilmu  politik. Meningkat efisiensi produksi barang dan jasa lebih tepat diselesaikan oleh ilmu ekonomi. Ilmu Ekonomi dipaksa untuk menyelesaikan urusan politik, jadinya politik uang.

Disiplin ilmu tidak pernah dan tidak akan pernah berdiri sendiri, satu sama lain selalu saling terkait. Allah Swt., berfirman : "Dan Aku ajarkan kepada Adam beberapa ilmu". UIN Malang menggambarkan ilmu bagaikan satu pohon. Pohon mempunyai akar, batang, daun dan buah dalam satu kesatuan yang terhubung satu sama lain sebagai satu kesatuan sistem. Ranting, cabang dan batang digambarkan sebagai rumpun dan disiplin ilmu yang terkoneksi satu sama lain. Hubungan antara disiplin ilmu membuat adanya monodisipliner, multidisipliner, interdisipliner, intradisipliner.

Klaim bahwa metode penelitian kuantitatif lebih baik, dibandingkan penelitian penelitian kualitatif, karena hasilnya pasti. Sebaliknya metode penelitian kualitatif menyatakan lebih baik, karena mampu menggali kedalaman pada fenomena mahluk yang dinamis. Sama seperti polemik disiplin ilmu, ini bukan mana yang lebih baik, tapi metode mana yang lebih sesuai. Sebagaimana fungsi alat perkakas, memotong kayu lebih efektif dengan gergaji, mengupas buah dengan pisau, memukul paku dengan hammer. Alat alat itu dapat disaling tukarkan tapi tida efektif, masing masing mempunyai fungsi paling efektif sesuai dengan kebutuhan.

Jauh sebelumnya di abad 9 di dalam dunia Islam, juga terdapat polemik serupa antara ilmu agama dengan ilmu dunia. Imam Ghazali merelease kitab Ikhya’ Ulumuddin (Hegemoni Ilmu Ilmu Agama), sebagai respon polemik keilmuan di masa itu.

Disiplin ilmu pengetahuan mempunyai basis epistemologi, ontologi dan aksiologi masing masing. Setiap disiplin ilmu mempunyai landasan filosofis, hakekat, justifikasi dan realitas keyakinan, dan kegunaan masing masing. Dalam bahasa sederhana apa,bagaimana dan untuk apa disiplin ilmu ? Tentu saja ilmu dan filsafat ilmu lebih kompleks dan njelimet dibandingkan pernyataan tersebut.

Pernyataan : "Beda karakteristik ilmu matematika dengan cabang ilmu yang lain adalah matematika tidak dipengaruhi oleh teologi, politik, ekonomi, budaya".  Semacam deklarasi, matematika adalah ilmu yang paling baik karena dia tidak terpengaruh teologi, politik, ekonomi dan budaya. Pecinta AlQura'an juga bisa membuat klaim, Ilmu Alqur’an adalah yang terbaik, sebab sebaik baik kamu adalah yang mempelajari al Qur’an dan mengajarkannya. Menurut ahlul hadith, Ilmu Hadith yang terbaik, sebab kalian mempelajari Al Qur’an tanpa mempelajari Hadith, tidak dapat menjalankan Islam secara utuh, karena beberapa penafisran rinci dari firman Allah ada di Hadith. Kata Filsafat, kami yang terbaik sebab ilmu yang lain tidak bisa berdiri jika tidak ijin ke kami, kami adalah induk ilmu pengetahuan. Sampai kapan mau berdebat soal klaim terbaik?

Debat unggul dan paling baik atau paling superior disiplin ilmu, sebaiknya diubah menjadi kolaborasi antar dan intra disiplin ilmu. Hanya manusia ciptaan Allah Swt., yang dibekali akal dan nalar sehingga mampu menghasilkan dan memproduksi ilmu pengetahuan supaya bermanfaat. Islam mengajarkan doa, Ya Tuhanku tambahkan bagiku ilmu yang bermanfaat, dan anugerahkan kepadaku pemahaman yang mendalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar