Rabu, 03 Juni 2020

MENULIS MENYELAMATKAN SAYA DARI KEBOSANAN



Tiba tiba harus work from home, gegara virus. Bagi sebagian besar penduduk bumi yang masih bisa berkumpul dalam keluarga besar, pembatasan ini bisa menjadi berkah yang tersembunyi. Jika terpaksa harus keluar rumah yang penting, tetap bisa dilakukan dengan hati hati, patuh protokol, ihtiar maksimal, tidak meleng, jauhi takabur, luruskan niat, insyaAllah tetap selalu dalam perlindungan dan pertolongan. Lain lagi dengan yang saya alami. Sendiri, dalam rumah yang ditinggali sendiri.

Rumah yang biasanya hanya jadi tempat mampir tidur dan mandi, sekarang harus difungsikan sebagai penjara pribadi, jadi sipir dan jadi napi sendiri. Hukuman tanpa dakwaan dan kesalahan. Harus menerima dengan pasrah semua titah. Hukum yang diciptakan oleh keadaan. Keselamatan yang bertumpu pada kesadaran dan kesukarelaan. Di tengah segelintir masyarakat pongah yang dengan kebenaran palsu menisbikan pandemi, berkeliaran menantang maut, sambil membahayakan nyawa orang lain secara sembunyi karena keracunan ilusi.

Selalu muncul masalah tambahan setiap hari, dari interaksi dengan pandemi. Ya politik, ya ekonomi, ya disiplin pegawai, ya psikologi dan halusinasi. Makin lama makin banyak masalahnya. Sampai di ujung persimpangan yang mengharuskan memilih apakah menerima kenyataan dilanjutkan dengan melakukan tindakan yang positif dan produktif, atau sambil rebahan meneruskan merutuki dan menambah daftar panjang masalah yang akan muncul bertubi tubi.

Kewajiban sebagai abdi dengan tugas dan fungsi maupun dengan tugas tambahan tidak sulit untuk dikerjakan dengan peralihan menuju ‘kerja di rumah saja’. Masalahnya energi yang tersedia luas dan berlimpah limpah ini harus dikemanakan. Sawah ladang tidak ada, peralatan tukang pun tiada. Kerja fisik diperlukan untuk menjaga stamina. Pompa adrenalin diperlukan supaya raga tetap siaga dan waspada. Kalau tidak ada solusi maka perjalanan moksa dimulai. Mengerdil dalam lingkaran keputusasaan, sibuk mencari kesalahan dan mencari siapa saja yang layak ditimpakan kesalahan. Sungguh situasi yang tidak mboys dan keren.

Lingkaran dan lingkungan penulis dan giat literasi menjadi solusi. Melalui disiplin bersama, saling menguatkan, menyemangati dan memotivasi untuk menyalurkan limpahan energi dan waktu untuk menulis. Menulis dalam berbagai genre dan gaya selingkung. Menulis membutuhkan kaki ketiga sebagai penopang yaitu membaca, jika hanya dengan dua kaki saja yaitu berfikir dan menulis maka jalannya akan timpang. Menulis, membaca dan berpikir proses simultan yang bisa dilatih dan ditrampilkan. Masing masing mempunyai metode dan cara kerja yang paling efektif.

Kerja di rumah saja dengan kelimpahan waktu dan energi merupakan kesempatan yang tepat untuk melatih ketiga keterampilan tersebut secara konsisten, senyampang alasan alasan-yang sebenarnya enggan dan malas- sudah ditiadakan oleh pandemi. Setiap orang punya kenyamanan dan kelengkapan yang mendukung untuk lancar menulis, dan tidak sama satu sama lain, kadang kadang unik. Waktu terbaik untuk menulis, ada yang memilih sebelum subuh, setelah subuh, saat dhuha, setelah maghrib atau menjelang tidur. Ada yang merasa nyaman dengan suasana bising tapi ada juga yang nyaman menulis dalam keheningan. Ada yang nyaman menuliskan konsep besarnya dalam sketsa kertas terlebih dahulu, ada yang bisa lancar menuangkan gagasannya di depan mesin ketik manual, sebagian besar menulis di notebook, PC dan smarthphone.

Saya selalu menyiapkan colornote untuk segera menuliskan secara garis besar gagasan yang melintas di pikiran. Jika ada tulisan yang menarik segera saya salin ke colornote,  termasuk menyimpan link referensi untuk tulisan artikel ilmiah yang memerlukan referensi standar penulisan baku. Colornote di dalam smarthphone, secara sempurna bahkan lebih baik lagi menggantikan peran notes book. Leonardo Da Vinci juga mengembangkan kebiasaan membawa ke manapun notes untuk mencatat semua ide dan gagasan yang muncul, yang belakangan ide idenya banyak memberikan sumbangan pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu, tehnik, medis, hukum dan filsafat. Pola Davinci yang digeser ke smartphone sangat membantu saya dalam mengorganisir tulisan, sebab smarthpone juga yang selalu standby dan ikut ke mana mana.

Cara kedua, serupa dengan cara di atas, tapi dalam beberapa hal mempunyai kelebihan dan kecepatan dalam mengorganisir data, referensi untuk menjadi tulisan yaitu notebook yang punya daya baterei lama. Karena saya belum bisa membuat jadwal yang tetap waktunya dan konsisten pelaksanaannya sehingga kehadiran notebook sangat membantu memperlancar penulisan. Dibandingkan dengan smartphone, maka kecepatan mengorganisir dan menuliskan gagasan di notebook dua kali lebih cepat dan efisien.

Keberadaan notes book masih diperlukan walau dalam tingkat kebutuhan yang lebih terbatas. Karena kecepatan dalam merangsang otak untuk berpikir bagan, gambar dan sketsa tangan menghasilkan performa gagasan tulisan yang lebih menyeluruh dan detail. Itu sebabnya dalam menangani tulisan tulisan jenis tertentu notes book masih sangat membantu

Bagi saya, meletakkan tulisan di mana juga penting untuk mendorong produktifitas menulis. Disimpan di smarthphone saja, disimpan di notebook saja, dikirim ke Jurnal ilmiah, dikirim ke penerbit dalam bentuk naskah buku, dipublish di Blog, ditampilkan di website, diunggah di status media sosial atau dikirim ke WA group. Seabrek tulisan dan serenteng tujuan penulisan inilah yang kerap menggairahkan bagi saya untuk menulis, membaca, berpikir dan menuliskan kembali. Jika sibuk membaca dan menulis walaupun dalam kesendirian rasanya waktu tidak cukup, kurang, minta ditambah. Apakah meluap luapnya energi Bung Karno, Buya Hamka dan Sayyid Qutb yang memberi dorongan besar untuk menyelesaikan karya karya besarnya dari dalam penjara. Indonesia Menggugat & Dibawah bendera Revolusi, Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Fi Dhilalil Qur’an.

2 komentar:

  1. Statement yg luar biasa, dan sy Sepaket eh Sepakat pak Dr taruh dimana saja tulisan boleh itu, yg pentng jang taro di laptop bervirus 😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang bahaya kalau hanya ditaruh di dalam kepala, tidak ada yang bisa baca. Yang punya ahirnya lupa.😀

      Hapus