Kamis, 24 September 2020

Kekuatan Literatur : Keunggulan Ilmu

 

Oleh Syaifuddin



Apa yang membuat dua lembaga pendidikan Islam dibawah ini mampu menjaga keunggulan. Yang lebih mahal banyak. Yang lebih wah infrastruktur pendidikannya ada. Mahal dan sekaligus berfasilitas lengkap tidak sedikit. Namun dua lembaga ini tetap yang terbaik. Istimewanya lembaga pendidikan Islam ini dua-duanya ditopang oleh badan pengelola wakaf yang kredibel, sehingga mampu menopang sebagian besar operasional lembaga. Karenanya biaya pendidikan dapat ditekan semurah mungkin, seringan-ringannya. Istiqamah melahirkan ulama’, cendikiawan, intelektual muslim adalah karena faktor ketiga berikut.


KETIGA : TERSEDIANYA LITERATUR


Faktor ketiga yang mendukung perguruan tinggi seperti universitas al-Azhar tetap konsisten mempertahankan keunggulannya adalah cukupnya referensi. Kairo sebagai tempat tumbuh kembang perguruan tinggi Islam, sangat kondusif untuk tersedianya literatur klasi. Dengan mudah akan ditemukan kitab kitab para Imam mazhab, para empu, ilmuwan muslim di generasi salaf. 


Al-Kitab besutan Imam Sibawaih, al-Risalahnya Imam Syafi’i, al-Bayan wa al-Tabyin karya al-Jahiz, Dalail al-Ijaz nya Imam al-Jurjani, atau al-Mustashfa kitab yang dianggit oleh Imam al-Ghazali mudah didapatkan di Mesir. Meskipun karya karya klasik yang sudah berusia lebih dari satu abad, tetapi tetap diproduksi untuk kepentingan kajian pengetahuan. Tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan, karena selalu menemukan pengkajinya. Para calon ilmuwan dan literatur saling membutuhkan.


Karena terus dibutuhkan dan senantiasa dicetak, maka kitab kitab itu dijual dengan harga sangat terjangkau. Selain mudah didapatkan, harganya juga cukup murah. Murahnya harga produk keilmuan ini juga ditunjang oleh perhatian pemerintah dan sistem bisnis perbukuan yang tidak semata berorientasi bisnis. Sebuah kitab bernama al-A’mal al-Kamilah, yang memotret sepak terjang dan jejak intelektual Muhammad Abduh sebanyak 5 jilid, karya Dr. M. Imarah dapat dibawa pulang dengan harga kurang dari 150 ribu rupiah.


Pecinta pengetahuan mendapatkan surga kitab ketika berada di Mesir. Saking demikian murahnya, tidak sedikit karya dengan tebal 14 jilid dibandrol dengan harga kurang dari 450 ribu, seperti kitab Tafsir al-Tahrir wa al-Tanwir karya Ibnu ‘Asyur.


Terjangkaunya referensi atau literatur penting dalam sebuah masyarakat ilmiah, baik dari segi jumlah maupun harga memberikan sumbangan besar terhadap keberhasilan Universitas al-Azhar menghasilkan ilmuwan ilmuwan pilih tanding kelas dunia.


Lain Universitas al Azhar, lain pula Pondok Gontor.


Pada aspek ketersediaan sumber bacaan, pondok gontor memang tidak punya keunggulan dari sisi harga yang murah. Referensi santri untuk level SMP dan SMA yang diberi nama kelas Kuliyatul Mualimin al-Islamiyah (KMI) tersedia dengan lengkap, dengan harga standar, tetapi juga tidak mahal. Banyak kitab, buku daras atau buku referensi yang bertahan puluhan tahun dan tetap relevan dengan perkembangan zaman. Inilah faktor yang memudahkan bagi para santri untuk menggunakan secara turun temurun. 


Di sisi lain karena relatif tidak banyak perubahan terutama di materi bahasa dan studi keIslaman, maka para pengajarnya berada di level sangat mahir, karena polanya tidak berubah dalam puluhan tahun. Sistemnya bertahan lama, yang mengalami penyegaran hanya materinya didesain adaptif.


Uniknya, ujian kelas 6, atau kelas ahir di KMI adalah ujian terhadap seluruh buku yang diajarkan mulai kelas 1 sampai dengan kelas 6. Diujikan semua tanpa ada yang terlewatkan. Pemahaman santri terhadap literatur diuji dari kulit ke kulit, mulai dari sampul depan sampai sampul belakang, dari kelas dasar sampai kelas ahir. 



Di pondok Gontor ujian berlangsung dalam waktu berbulan bulan. Ujian adalah bagian dari mengakrabi kembali literatur dan semua kitab yang diajarkan di ruang ruang kelas. Para santri biasa kemanapun membawa kitab, membaca dan menghafal. Oleh sebab itu tradisi membaca dan bersama referensi menjadi budaya yang dibentuk bertahun tahun. Para santri tidak pernah jauh dari sumber referensi. Satu alasan yang membuat lulusannya terjaga kualitasnya. 


25 September 2020

#137


Tidak ada komentar:

Posting Komentar